Diantaranya juga terdapat pedang raja Yue, Gou Jian dan cucu Gou Jian. Pedang yang pernah dipergunakan oleh buyutnya serta pedang dari putera mahkota Wu. Empat pedang tersohor ini untuk kali pertama dipamerkan secara bersamaan di depan umum, sebuah kejadian langka di dalam sejarah.
Pedang Gou Jian tajamnya dapat membuat “rambut lewat, terputus” milik sang raja Yue membuat orang terkagum-kagum.
Menurut cerita pekerja, pedang Gou Jian sesudah digali keluar dan di dalam sebuah eksperimen, mata pedang (blade) dalam satu kali tebas dengan mudah memotong 26 lembar tumpuk kertas.
“Sungguh-sungguh telah dicoba oleh seorang pekerja yang mengambil sehelai rambutnya dan dilepas secara alami ke atas mata pedang, rambut tersebut langsung terpotong jadi 2.”
Ketika digali tertancap di dalam sarung bercat transparan dan di bagian lehernya terlilit tali sutera. Di dekat pegangannya tertera “Pedang pribadi Gou Jian – Raja Yue”. Pedang tersebut berasal dari makam (dinasti) Chu, diletakkan di sebelah kiri kerangka jenazah, sebagai pedang pribadi.
Pedang Gou Jian dewasa ini adalah pusaka milik museum propinsi Hubei. Kepala museum propinsi Hubei, Wang Hongxing berkata, “Hingga sekarang, pedang ini masih saja diselimuti banyak misteri, misalnya tentang asal usulnya, teknik pembuatannya dan lain sebagainya.”
Selain kehadiran keempat pedang ternama tersebut, ada lagi yang boleh dibilang adalah “Pistol otomatis” zaman kuno, yakni busur mekanik otomatis dari zaman Zhan Guo (403 – 221 SM).
Wang Hongxing menyatakan, petugas arkeologi membuat turunannya sesuai dengan busur aslinya dan bisa dibidikkan sejauh 20 hingga 30 langkah, sekali isi bisa dipasang dan ditembakkan 2 batang anak panah mekanik, ini di zaman kuno nyaris bagaikan “pistol otomatis”.
Selain itu, di dalam pameran kali ini juga kali pertama ditunjukkan 20 potong serpihan buku (kala itu buku belum dibuat dari kertas, melainkan dari lempengan bambu) ilmu kemiliteran Sun Zi dari makam Han di gunung Yin Que.
Sisa serpihan ilmu kemiliteran hasil karya Sun Zi yang masih eksis dan tertua ini sangat berharga, setiap serpihan masing-masing diletakkan di dalam sebuah tabung kaca transparan, sekitarnya diisi penuh dengan cairan pelindung transparan, para penonton melalui kaca masih bisa membaca aksara berwarna hitam di atas serpihan tersebut.
Sumber:http://banyobiroe.blogspot.com/2011/12/pedang-gou-jian-rambut-lewat-pun.html
{ 1 comments... Views All / Post Comment! }
terimaksih informasinya gan..
Post a Comment