Memaknai Imlek Melalui Karakter '福 FU'

Bookmark and Share
Hari ini kita memasuki hari pertama tahun baru Imlek yang merupakan perayaan penting bagi orang Tionghoa. Di Cina, dikenal sebagai “Festival Musim Semi” (Spring Festival) yang berasal dari terjemahan harfiah Cina 春节( pinyin : Chūn Jié). Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti “malam pergantian tahun”.
 

Sebagi orang yang bukan keturunan Tionghoa, tentu ada rasa ingin tahu mengenai perayaan ini. Kesempatan itu hanya bisa saya dapatkan dengan membaca/melihat beberapa pemberitaan, artikel atau mendengarkan penuturan langsung dari beberapa kerabat dekat yang kebutulan keturunan Tionghoa. Banyak hal yang menarik untuk disimak sebagai pengetahuan baru bagi saya.

Disaat seorang kerabat menerangkan tentang kebiasaan keturunan Tionghoa memasang atau menempelkan “Karakter Cina” (Fu character ) pada pintu, jendela, atau dinding rumah atau pada bangunan usaha mereka, apalagi menyambut Imlek seperti saat ini. Saya kembali teringat pada sebuah kartu dan sebuah hiasan yang melambangkan Karakter ini. Pemberian ini saya peroleh dari seorang pendeta Buddha belasan tahun yang lalu. Saat memberi kemudian ia mengucapkan “semoga anda bahagia selalu dan murah rezeki”.

Setelah beberapa tahun lewat, kira-kira 5 tahun yang lalu, saya juga diberikan sepasang sticker karakter Fu. sticker tersebut ditempel pada bagian depan laptop saya. Masing-masing ditempel pada kedua sisi laptop dengan cara berbeda, yang satu terbalik. Saya tidak tahu sticker mana yang dikatakan terbalik dan mana yang dalam posisi normal. Saat itu dia hanya mengatakan, “ini untuk keberuntunganmu”.

Semua cerita itu memang sudah lama berlalu, sementara sepanjang perjalanan hidup saya, selalu berhubungan dengan mereka yang kebetulan keturunan Tionghoa. Baik itu kerabat dekat saya, sahabat, kolega, rekan bisnis bahkan guru saya yang selalu mendukung saya hingga saat ini.

Keberadaan karakter Fu yang sampai sekarang masih saya pajang berikut stiker yang masih terpasang pada laptop yang sudah dihibahkan kepada putra saya, masih meyisahkan tanya. Selama ini saya tidak pernah sadar akan makna yang terkandung di dalamnya hingga beberapa hari lalu dijelaskan kembali oleh seorang sahabat saya. Kebetulan karena menanykan soal Imlek, diapun menjelaskan panjang lebar tentang karakter ini, disitulah baru saya mengerti tentang karakter Fu ini.

Karakter 福 Fu mengandung arti “keberuntungan” (good fortune), dan menurut Wikipedia juga dapat berarti kebahagiaan (happiness). Pemasangan karakter ini cukup unik. Ternyata tidak salah ketika sticker karater ini ditempelkan oleh sahabat saya saat itu. Kebanyakan keturun Tionghoa secara turun temurun memasang karakter ini terbalik pada saat perayaan Imlek sebagai ucapan datangnya musim semi dan berdoa untuk kebahagiaan.

Orang tua cina kuno menyebutkan, menempel dengan cara terbalik ini berarti dalam bahasa cina “Fu dao 福 倒” ( keberuntungan memutar terbalik ), tetapi “dao 倒” ( terbalik ) juga terdengar sama sebagai “dao 到” ( tiba ), dengan demikian representasi tersebut juga umumnya berarti ” Fu dao 福到 ” ( keberuntungan tiba atau datang )

Dari penjelasan yang saya dengar dan dilengkapi dengan penelusuran saya, kemudian saya mulai memahami satu hal yang unik dalam perayaan Imlek, paling tidak untuk pemahaman saya pribadi, bahwa semua orang akan selalu mengharapkan kebahagian dan keberuntungan dalam kehidupan mereka. Hal ini sangat relevan dalam kehidupan kita.

Hal paling penting yang saya ambil, mengingat keturunan Tionghoa juga tergolong pekerja keras. Bahwa untuk bekerja keras meraih kebahagiaan tidak semata ditempuh dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Ada hal yang lebih berkuasa untuk menentukan keberhasilan kita, yaitu yang berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dimana apa yang diberikaNya, merupakan suatu keberuntungan bagi kita. Apapun yang kita upayakan tanpa pekenaan Tuhan semuanya akan menjadi sia-sia. Sehingga tentu saja untuk memperoleh semua itu, kita harus berbuat baik, mengikuti dan menjalankan semua perintah-perintah-Nya untuk selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Inilah makna yang bisa saya petik dari sebuah karakter yang dulu tidak saya kenal, sekarang bisa saya pahami disaat ikut memeriahkan Imlek pada tahun ini bersama kerabat, teman dan kolega dekat saya. Sebuah simbol yang akan terus mengingatkan saya, bahwa ada kekuatan dan kekuasaan yang maha besar yang menentukan keberuntungan saya melalui hidup ini, yang kesemuanya hanya bersumber pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan !

Gōngxǐ fācái ! Kung hei fat choi ! Kiong hi huat cai ! Kiong hi fat choi ! selamat dan semoga banyak rejeki !

Sumber:http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/01/23/memaknai-imlek-melalui-karakter-%E7%A6%8F-fu/


{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment