Sosok yang diburu itu bernama Kimble alias Kim Schmitz alias Kim Dotcom alias Kim Tim Jim Vestor. Perburuan selama hampir dua tahun itu membuat FBI meminta bantuan interpol menciduk CEO sekaligus pendiri Megaupload Ltd. perusahaan pengelola situs file sharing www.megaupload.comitu di utara Auckland, Selandia Baru. Situs file sharing itu sendiri sudah ditutup Departemen Kehakiman Amerika, Kamis 19 Januari 2012.
Kim Dotcom ditangkap atas tuduhan memfasilitasi praktek pembajakan dan pencurian hak cipta. Aksinya itu, menurut Departemen Kehakiman Amerika serikat, telah membuat Dotcom dan timnya, meraup untung hingga 175 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun. Aksi Dotcom juga bikin pemegang hak cipta di Amerika Serikat merugi 500 juta dolar AS.
Berkewarganegaraan ganda: Finlandia dan Jerman, Dotcom memilih Hong Kong sebagai kantor pusat Megaupload Ltd. Ia sendiri tinggal di utara Auckland, Selandia Baru. Meski berkantor pusat di Hong Kong, Departemen Kehakiman AS menduga, Kim Dotcom cs ini memanfaatkan jaringan server yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di negara bagian Virginia AS. Inilah yang jadi dasar mengapa FBI bergerak. Kepolisian Selandia baru sendiri dikontak FBI awal 2012.
Lalu siapa sebenarnya Kim Dotcom? Lahir di Kiel, Jerman, Dotcom -- yang kemudian dikenal sebagai Schmitz - dikenal sosok yang cerdas dan berbakat. Sejak kecil, ia suka membuat tiruan games dan menjualnya ke kawan-kawan sekolahnya.
Begitu ia mengenal internet, seperti dikutip koran Jerman Die Welt, Schmitz sudah bisa meretas komputer. Sejak itu, aksinya sebagai peretas dimulai. Schmitz misalnya, pernah membobol jaringan komputer Petagon dan NASA. Bahkan sempat mengamati satelit real time dari Istana Saddam Husein selama perang Teluk Persia berlangsung. Ia juga meretas keamanan banyak sekali bank-bank besar dan memalsukan banyak sekali transaksi kartu kredit. Aksinya itu membuat Schmitz mendekam di penjara Munich, hampir dua tahun lamanya.
Andreas Bogk, peretas senior yang juga anggota the Chaos Computer Club, mengaku tak kenal Schmitz secara pribadi. Ia hanya tahu, Dotcom cukup populer di kalangan peretas tahun 1990-an. Saat itu, Dotcom mendirikan sebuah komunitas hacker khusus perangkat lunak. Dan sistem komputer yang digunakan itu untuk meng-upload software bajakan dari orang lain.
Tahun 1998, ketika bebas dari penjara, Schmitz mendirikan jasa keamanan komputer dan investasi modal ventura melalui Kimvestor perusahaan. Saat itu, seperti dilansir Majalah Jerman Der Spiegel, Schmitz pernah membual ia bakal menyaingi Bill Gates sebagai orang terkaya dunia. "Saya lebih cerdas daripada Bill Gates," katanya.
Tahun 2001, Schmitz masuk bui lagi setelah sukses melakukan insider trading dalam situs bisnis online letsbuyit.com. Akibat aksinya itu, Schmitz membuat lebih dari $ 1 juta saham melonjak. Schmitz yang saat itu melarikan diri ke Thailand akhirnya diekstradisi dan pengadilan menjatuhkan hukuman percobaan, 20 bulan dan denda 100 ribu euro.
Sejak itu, tak terdengar lagi kabarnya, sampai aparat menemukan jejaknya di Selandia Baru dan Hongkong. Schmitz sendiri baru pindah ke Selandia Baru tahun 2005. Menikah dan memiliki tiga orang anak.
Dia dan keluarganya pindah ke sebuah rumah besar senilai US $ 24 juta bernilai jutaan dolar di luar Auckland. Ia menginvestasikan minimal NZ $ 10 juta ($ 8.000.000) di Selandia Baru demi mendapat permanen resident. Membeli belasan mobil mewah dan menamai pelat mobil dengan sesuka hatinya.
Schmitz juga mendonasi $ 500 ribu untuk membeli kembang api demi perayaan tahun baru 2012. Saat kembang api meledak, Schmitz membawa anak dan istrinya menikmati kembang api itu dari helikopter pribadi mereka.
Lagi-lagi semua kemewahan dan aksinya berakhir pekan lalu. Saat puluhan polisi mengerebek di rumah mewahnya dan menyita seluruh kekayaannya.
Sumber Kaskus.us
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment