Apple nampak tak pernah memperluas dimensi layar iPhone. Sedari dulu, Apple selalu meluncurkan iPhone dengan ukuran layar 3.5 inci. Sementara banyak smartphone Android yang memiliki layar dengan ukuran lebih besar.
Layar 3.5 inci untuk iPhone dirasa ideal oleh Apple. Karena, ukuran layar yang tidak terlalu besar itu mempermudah navigasi bisa dilakukan dengan satu tangan. Misalnya, saat sedang mengakses Google Maps di iPhone, ibu jari Anda akan dapat meraih semua area layar. Masuk akal, memang...
Lalu, mengapa para vendor Android tidak menerapkan cara berpikir Apple ini? Mengapa sekarang malah banyak smartphone Android berlayar 4.3 inci? Bahkan, ukuran ini menjadi standar untuk layar smartphone yang dibekali spesifikasi mumpuni.
Ada dua pendapat menarik tentang hal ini.
Argumen Antarmuka
Pertama, pendapat dari Jin Kim, seorang pengembang aplikasi Android yang tersohor di Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Google dan produsen Android hendak meningkatkan resolusi layar hingga mencapai 1280x720 pixel. Ini menjadi salah satu kunci untuk menandingi iPhone yang punya layar retina (retina display) beresolusi 960x640 pixel (dengan kerapatan 326 ppi).
Menurut Kim, cara kerja antarmuka (user interface) Android dalam melakukan rendering teks dan grafis sama seperti sistem operasi komputer desktop yakni Windows, Mac OS, dan Linux. Jika resolusi dinaikkan, maka tampilan antarmuka teks serta tombol-tombol grafisnya akan mengecil. Karena itulah, ukuran layar dan resolusi smartphone Android harus dibesarkan agar teks dan tombol grafisnya tidak menjadi kecil, serta tidak mengurangi kenyamanan bernavigasi. Begitu juga dengan kerapatan pixel per inci (ppi) jika dinaikkan menjadi 320 ppi.
Cara kerja ini berbeda dengan cara kerja antarmuka dalam sistem operasi iOS pada iPhone, yang telah menggunakan teknologi layar retina. Dengan menaikkan resolusi layar iPhone, Apple bisa meningkatkan kejelasan dan ketajaman tampilan antarmuka tanpa membuatnya jadi lebih kecil.
Kendati demikian, sudah ada beberapa smartphone Android yang kualitas kerapatan pixelnya telah menyaingi kejelasan dan ketajaman layar retina pada iPhone. Salah satunya adalah HTC Rezound.
Argumen Chipset
Pendapat kedua yang melengkapi alasan mengapa layar smartphone Android didesain lebih besar, datang dari John Gruber, blogger sekaligus penulis teknologi dari AS. Menurutnya, layar smartphone Android dibuat besar untuk mengakomodasi teknologi Long Term Evolution (LTE). LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi berbasis GSM atau HSDPA.
Bentuk fisik chipset LTE saat ini masih terbilang besar. Hal ini mengharuskan vendor membuat baterai dengan dimensi cukup besar, agar kapasitas dayanya juga makin tinggi.
Masalahnya, vendor tidak mungkin menambahkan dimensi ketebalan baterai, yang ditambah adalah dimensi tinggi dan luas baterai. Alhasil, permukaan layar pun dibuat lebih luas menyesuaikan ukuran baterai tersebut. Karena saat ini bukan lagi jamannya smartphone berdimensi tebal.
Argumen Gruber ini banyak menuai kritik. Pasalnya, banyak vendor mendesain smartphone Android berukuran 4 inci, namun belum disematkan chipset LTE.
Kebutuhan chipset LTE yang terus meningkat, diprediksi akan membuat ukuran chipset tersebut jadi makin kecil. Para vendor pun berlomba untuk mendesain baterai kecil dan tipis dengan kapasitas daya tinggi.
Sekarang, tinggal bagaimana Anda menilainya. Tak jadi masalah jika Anda mengasosiasikan layar besar dengan kualitas detil ketajaman yang tinggi.
Tak jadi masalah pula jika Anda enggan ambil pusing dengan ukuran layar. Yang penting, smartphone membantu produktivitas sehari-hari.
Sumber:http://tekno.kompas.com/read/2012/01/20/15063780/Mengapa.Layar.Ponsel.Android.Lebih.Besar.dari.iPhone.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment